About Us

My photo
Shiratsuki merupakan sebuah tim cosplay asal Semarang yang beranggotakan makhluk-makhluk aneh.

20081215

Shira Cosu in Corner ~the preparation~

20081129-30, Shiratsuki membuka stand di acara Open StArtchitechture Dies Natalies JAFT Undip. Itung-itung nambah duit kas. Gimana sih ceritanya Shira selama masa persiapan sampe bisa dibilang sukses dengan stand ini? Berikut ceritanya yang dibagi menjadi tiga bagian dan ini bagian pertamanya bertajuk “the preparation” :
Shiratsuki saat ini tengah membutuhkan dana yang sangat besar untuk mempersiapkan project besar Shiratsuki. Oleh karena itulah, tercetuslah ide-ide untuk mencari duit buat nambah-nambah duit kas. Dan dalam pertemuan rutin tanggal 20081115 tercetus ide untuk bikin stand di acara Dies Natalies JAFT Undip. Stand cosplay tentunya. Malah awalnya gak cuman cosplay doing tapi juga mau ngejual makanan, minuman dsb, tapi karena ada aturan yang gak bolehin ada competitor jadinya cuman stand cosplay. Waktu itu langsung ngehubungin Nona alias Mbak Zu. Gayung pun bersambut, sore harinya Mbak Zu langsung dateng ke FPP nerangin seputar dies natalies itu. Langsung saja deal Shira mau buka stand. Untuk membuka stand Shira harus bayar Rp 200000 untuk dua hari. Pada pertemuan rutin berikutnya tanggal 20081122, dibahas lagi seputar proyek stand itu sekaligus pemantapan pembagian tugas dan segala macem kebutuhan. Konsep stand Shira yaitu nyewaiin kostum terus difoto dan pohon tanzaku kayak pas Tanabata. Kostum yang disewain berasal dari masing-masing member yang punya kostum dan beberapa kostum disewa dari Bakatsuki, Nekosawa [No Idea], dan Riin [Mochi].

Masa satu minggu setelah tanggal 22 menjadi masa yang sibuk. Demi kesuksesan proyek ini, Shira sampe bikin brosur buat promosi yang disebarin di masing-masing jurusan/universitas/sekolah para anggota Shira.]

Sempat ada masalah. Menurut rencana, barang-barang akan diangkut make pick-up nya Dango dan di-driver-i oleh mas-e Dango. Tapi ternyata mas-e tidak bisa. Akhirnya Meronpan meminta tolong seorang teman lama yang sebut saja bernama Sebeh a.k.a Susu a.k.a Beh Dokter buat nge-driver-i pick-up. Rencana berubah lagi, akhirnya diputusin gak pake pick-up tapi langsung pake mobilnya Susu. Susu pun setuju. Rabu, 20081126, Aihara bikin gentong Gaara di rumah Bulek/Teppan.

Kamis, 20081127, ada tech meet di JAFT. Yang mewakili Shira adalah Dango [yang dalam hal ini jadi Bos] dan Teppanyaki [selaku divisi jagal]. Sementara Dango dan Teppan tech meet, TMK + Bulek sibuk bikin hiasan buat stand [tepatnya bikin papan nama “Shiratsuki” dan papan “Irasshaimase!”]. Proses pembuatan hiasan dilakukan di “bengkel” kerja Shira di rumah Oden. Sekitar jam 05.00 pm, Dango dan Teppan dateng ke rumah Oden dan jelasin hasil tech meet tadi. Jadilah para “petinggi” Shira kumpul di rumah Oden. Setelah selesai bikin hiasan [kira-kira maghrib lah], para “petinggi” ini menggruduk rumah Nohara. Di rumah Nohara, numpang nge-print foto-foto buat hiasan papan Shira. Tinta printer Nohara yang baru diisi pun dirampok oleh para “petinggi” ini. Penggrudukan rumah Nohara berlangsung kira-kira sampe jam 07.30 pm.

Jum’at, 20081128 alias H-1. Di hari itu, persiapan dekorasi stand dilakukan. Kumpul dulu di kampus Sastra. Susu dan mobilnya pun dikerahkan. Rangkaian kegiatan hari Jum’at itu diawali dengan pemjemputan Dango, barang-barang, Tencha di rumah masing-masing. Mereka pun kemudian digiring ke kampus Sastra. Beberapa saat setelah sampai di Sastra, Susu malah kabur cukur bentar. Seperti biasa, budaya ngaret kumat. Katanya mau kumpul jam 01.00 pm dengan toleransi ngaret 15 menit, tapi nyatanya baru pada dateng sekitar jam 01.30 pm. Untung Susu masih cukur、kalo gak ditinggal. Akhirnya Susu kembali. Langsung berangkat menuju tempat pengambilan pohon bambu. Awalnya itu bambu mau dimasukkin ke mobil Susu tapi ternyata bambunya besar dan gak muat masuk mobil. Setelah dipotong beberapa kali dan diikat tali, Nohara disuruh bawa itu bambu dengan membonceng Udon. Rombongan pun berangkat. Formasi rombongan : Ramen-Tencha, Oden-Bulek, Udon-Nohara, Aihara [rombongan motor], Susu-Meronpan-Dango-Teppan [mobil].

Sesampainya di JAFT, ternyata yang sampai di sana duluan malah rombongan mobil dan Aihara yang berangkat terakhir. Yang rombongan motor yang lain malah makan dulu. Tentu saja hal ini sempat bikin emosi Meronpan. Tak berselang lama, rombongan motor pun tiba. Cah-cah Shira yang kuliah di atas pun datang. Barang-barang yang di mobil dikeluarkan. Langsung saja menuju ke lokasi stand buat nyiapin dekorasi. Hal pertama yang dilakukan adalah meletakkan barang-barang, nggelar tiker/karpet, terus ngidupin laptop, merias papan, lalu masang pohon bambu.
Dan di tengah kesibukan mendekor, masih sempat juga foto-foto imbisil yang nunjukkin Shira itu eksis narsis.
Sore harinya sekitar saat surup, Oden, Yakiniku, Ebifurai, dan Sukimin pergi ke rumah Yakiniku ngambil rafia, tiker, cari pilox, beli pita dll. Mereka pergi lama banget. Karena belum ada raffia jadi para makhluk yang ada di stand gak bisa nglakuin apa-apa. Maghrib pun menjelang. Beberapa makhluk pulang karena berbagai alasan. Tinggal menyisakan beberapa orang di stand. Empat makhluk tadi pun kembali, dua makhluk pergi. Dua makhluk itu adalah Dango dan Aihara yang pergi cari ganjelan perut. Rafia ada, langsung saja masang segala macem property seperti papan “Shiratsuki” dan “Irasshaimase”, teruteru bouzu, fitting room dll.
Dango dan Aihara pun kembali sambil bawa kue Bandung, lumayan nggo ngganjel weteng. Tapi, dua makhluk itu pergi lagi mau nyari pilox. Akhirnya yang masih bertahan tinggal Meronpan, Oden, Bulek, Teppan, Udon, Yakiniku, dan Sukiyaki. Karena pada capek, tiduran di stand sambil nunggu dua makhluk yang pergi tadi atau lebih tepatnya nunggu helm yang dipinjem Dango. Walau dalam suasana lelah, masih sempet saja menghasilkan foto imbisil.
Ditunggu lama, kedua makhluk tadi tidak kunjung kembali. Tiba-tiba saja, Sukimin berkata kalau di kosnya ada helm. Weleh, ngapa ra ngomong ket mau? Yakiniku pulang, Ebifurai datang. Ada kabar dari Dango yang nyuruh para makhluk penjaga stand ini untuk ketemu di gapura Undip. Para makhluk ini pun take off, Ebifurai ditinggal. Tapi sebelumnya ngambil helm dulu di kos Sukimin. Abis ntu baru ketemu Dango dan Aihara. Setelah ketemu langsung take off lagi ke rumah Bulek/Teppan alias turun gunung. Saat itu jarum jam telah menunjuk angka 09.30 pm. Maksudnya sih, di rumah Bulek/Teppan mau ngambil gentong-gentongan Gaara, tapi gak jadi. Malah ngobrol-ngobrol sebentar di depan rumah. Ngebak-ngebak’i dalan. Akhirnya sekitar pukul 10 pm, para makhluk kembali berpencar ke rumah masing-masing, tapi ada yang kembali ke kampus arsitek.

Begitulah cerita mengenai persiapan stand “Shira Cosu in Corner” dan menjadi akhir bagian pertama dari tiga bagian postingan “Shira Cosu in Corner”.

No comments:

Post a Comment

!!! NO SPAM !!!