About Us

My photo
Shiratsuki merupakan sebuah tim cosplay asal Semarang yang beranggotakan makhluk-makhluk aneh.

20081218

Shira Cosu in Corner ~the parade days 02~

20081129-30, Shiratsuki membuka stand di acara Open StArtchitechture Dies Natalies JAFT Undip. Itung-itung nambah duit kas. Gimana sih ceritanya Shira selama masa persiapan sampe bisa dibilang sukses dengan stand ini? Berikut ceritanya yang dibagi menjadi tiga bagian dan ini bagian ketiga sekaligus terakhir bertajuk “the parade days 02” :
Hari kedua dimulai dengan kejadian mengagetkan, sang supir berhalangan hadir !!! piye ki su??!!
Lalu datanglah sang savior, yaitu WE-KNOW-HIM. Setelah fix, semua rombongan meluncur ke Arsitek.

Setibanya disana, kita langsung persiapan. Ternyata yang pertama datang adalah stan Shira. Hebat to...Setelah merasa cukup, kita bareng-bareng liat performancenya Reon, dkk. Setelah puas, kita kembali ke stan.

Ternyata pelanggan masi belum dateng juga. Ramen menyempatkan diri untuk belajar kimia buat ujian. Tiba-tiba ramen disuruh ngopi selebaran sebanyak-banyaknya. Ramen memutuskan untuk mengopi sebanyak 100 lembar. Setelah mengopi, stan tiba-tiba rame dengan kedatangan rombongan entah darimana. Alhamdulillah...

Ada sedikit perubahan tugas disini. Semula, fotografer adalah ramen, tapi karena ramen sedang sibuk mengopi selebaran, tugas mulia ini digantikan oleh Sukiyaki. Ternyata Sukiyaki punya bakat fotografer !!!! huwooooiiiiii !!!!

Sik sik, aQ lali terusanne,, sesuk neh ya,,

20081215

Shira Cosu in Corner ~the parade days 01~

20081129-30, Shiratsuki membuka stand di acara Open StArtchitechture Dies Natalies JAFT Undip. Itung-itung nambah duit kas. Gimana sih ceritanya Shira selama masa persiapan sampe bisa dibilang sukses dengan stand ini? Berikut ceritanya yang dibagi menjadi tiga bagian dan ini bagian kedua bertajuk “the parade days 01” :
Sabtu, 20081129, merupakan hari pertama dari dua hari penyelenggaraan Open StArtchitechture. Pagi-pagi sekali rombongan makhluk gak jelas Shiratsuki telah sampai di Arsitek buat nyiapin stand. Padahal stand-stand lain masih sepi belum diurus oleh masing-masing pemilik. Yang tampak di sana hanyalah segelintir makhluk yang selanjutnya dikenali sebagai panitia. Langsung saja menata tata letak barang-barang. Mendekor lagi papan “Shiratsuki” dan “Irasshaimase!”. Dan juga mendekor gentong-gentongan Gaara.
Setelah beres semua, saatnya hot spot-an. Karena ada aturan setiap member wajib menggantungkan tanzaku di pohon permohonan, maka langsung saja ramai-ramai masang tanzaku sekaligus uji coba pohon permohonan. Setiap akan masang tanzaku harus bayar Rp 500 per tanzaku.

Sekitar jam 9an am, acara Dies Natalies resmi dibuka. Dua orang MC yang ntah siapa namanya membuka acara ini dan kemudian memperkenalkan stand-stand yang ada di acara itu, termasuk stand Shira. Saat Shira diperkenalkan, salah seorang dari Shira disuruh maju. Akhirnya Sukimin yang disuruh maju. Sepertinya kedua MC tertarik dengan Shira yang membawa rombongan sekampung dan terlihat paling ramai dan imbisil. Di depan panggung, Sukimin disuruh menceritakan apa sih sebenarnya Shiratsuki itu. Setelah itu, Sukimin juga disuruh meneriakkan kata-kata yang bisa membangkitkan semangat. Sukimin dengan PD dan seperti melupakan FKM langsung berkata, “Jika saya meneriakkan kata Arsitek, teriaklah Jaya sekeras-kerasnya.” “Aksi panggung” Sukimin itu ternyata bisa bikin tertawa siapa saja yang melihatnya termasuk sang MC dan para member Shira.
Abis Sukimin disuruh maju, makhluk-makhluk Shira gak jelas ini sempat foto-foto sebentar.
Tak lama kemudian, giliran Aihara dan Yakiniku yang disuruh maju. Sepertinya sang MC tertarik dengan style mereka berdua. Setelah ditanyai nama, asal jurusan dan alasan gabung Shiratsuki [padahal Yakiniku termasuk pendiri], dua makhluk ini disuruh menampilkan performance. Aihara memilih untuk membacakan sebuah kata-kata berbahasa Jepang, sedangkan Yakiniku nyanyi “Fukai Mori” yang gak sampai selesai.
Karena masih sepi pengunjung, maka dilakukan sebuah rencana untuk menarik pengunjung. Empat makhluk yaitu Aihara, SakuMo, Sukimin, dan Ebifurai membagi brosur dengan memakai kostum. Aihara pake Akatsuki, SakuMo pake kostumnya Mbak Zu, Sukimin pake Ishida, dan Ebifurai pake Gaara.
Sementara itu di panggung sedang perform sebuah band yang beraliran rege [mbuh piye tulisane sing bener] ala Bob Marley ngono lah. Kemudian dilanjutken dengan performance perkusi dari Moto Peteng.
Sementara itu saudara-saudara, dilaporkan sedang terjadi perang kata-kata di chatbox blog-nya Shira. Perang itu melibatkan Nohara dan Oden+Bulek. Dan bahkan beberapa guru Smepsa dan Smaga dikabarkan juga terlibat perang itu. Lik Wel pun juga terlibat.
Di tengah-tengah kesibukan, Ramen ditugasi memfotokopi selebaran sebanyak-banyaknya, WTF !!!!! Akhirnya Ramen memutuskan untuk meng-copy sebanyak 100 lembar. Setelah menyerahkan copyan selebaran, Ramen langsung take-off ke rumah Shila untuk belajar buat ujian aktif praktikum Spermatologi. Waktu menunjukkan jam 11.30. <--ditambahi Ramen ki (Noh) Pelanggan tanzaku pun mulai berdatangan. Seperti tampak di foto di bawah ini, tampak beberapa mbak-mbak dari stand lain yang ingin menggantungkan harapan melalui tanzaku. Setelah itu, Shira kembali menugaskan dua SPG “meganekko” untuk menarik perhatian pengunjung. Yang jadi SPG adalah Tako dan Tencha. Tako pake gothloli, Tencha pake kostumnya Mbak Zu.
Hari semangkin siang, perut terasa lapar. Di saat begini, Oden menjadi savior dengan mbayari burger. Lalu makan burger rame-rame di depan stand.
Saat sedang makan burger, kedua MC yang berganti makhluk ngadain kuis door prize dan minta salah seorang untuk maju. Nohara didesak untuk maju. Di depan Nohara yang terlihat imbisil dikasih sebuah pertanyaan “Apa nama acara ini?” dan Nohara tidak dapat menjawab. Pertanyaannya pun diganti seputar sponsor utama acara ini. Dengan sedikit pertolongan dari sang MC, Nohara sukses menjawab dan dapet door prize.
Seperti belum puas dengan sebuah door prize, Shira lagi-lagi nyuruh seorang buat maju ke depan. Kali ini adalah Tencha yang masih make kostumnya Mbak Zu. Di depan panggung, Tencha sempat ditanyai seputar kostum yang dipake. Dengan polos Tencha njawab “Kostumnya Mbak Zu”. Gubrak!! Abis ntu, Tencha dikasih pertanyaan yang tadi gak bisa dijawab Nohara. Dengan sedikit pertolongan, Tencha bisa ngjawab dan dapet door prize. Ketok yen Shira ki maruk door prize.
Setelah door prize tampil sebuah band beraliran underground yang entah gak jelas mereka nyanyi apaan. Sukimin sempat berakting sedang nyanyi menirukan band itu.

Akhirnya penglaris pertama datang. Dan yang jadi penglaris pertama adalah Mbak’e MC. Mbak’e MC nyewa kostum sailorfuku. Mbak’e pun mau ganti baju di fitting room yang tampak tidak mbejaji itu. Lalu dengan make sailorfuku, Mbak’e kembali nge-MC di depan panggung.
Abis ntu giliran Harizaki dan seorang mas-mas [mbuh jenenge sapa] nyewa kostum. Harizaki nyewa yukata, sedangkan mas-mas nyewa kostum Ichimaru Gin + zanpakutou.
Parade band-band Jepang pun dimulai. Dibuka dengan peroformance dari GoS yang bawain tiga lagu dari Maximum The Hormone. Tiga lagu itu adalah Zetsubou Billy, Chu Chu Lovely Muni Muni Mura Mura Purin Purin Boron Nurururerorero, dan Koi no Mega Lover. Sebuah performance yang bagus dan kakehan polah. Saat Gos sedang perform, sepertinya ada yang “menggarami”.
Setelah Gos ada band yang semua personelnya cewek yaitu Pink Cherry. Seperti biasa mereka bawain lagu-lagu visual kei yang entah nggak jelas.
Band Jepang terakhir yang perform di hari Sabtu itu adalah Lemonade. Seperti biasa mereka bawain lagu-lagu dari L’arc en Ciel seperti New World, Spirit Dreams Inside, Stay Away, My Heart Draws A Dream, dan satu lagu lagi lupa.

O yo, beberapa saat sebelum Lemonade perform, kamera sempat menangkap adegan “ciuman mesra” Oden dan Sukimin.
Di sela-sela performance Lemonade, Shira dapet dua pengunjung lagi. Dua mbak-mbak yang nyewa yukata dan gothloli. Lalu menyusul seorang mas-mas yang nyewa kostum Ichimaru Gin + zanpakutou.

Mengenai performance ketiga band Jepang di acara ini, bisa dibilang bagus dan bisa menarik perhatian. Terbukti setelah Lemonade turun panggung, suasana menjadi agak sepi karena penonton pada bubar.

Setelah parade band-band Jepang dilanjutkan dengan performance beberapa band non-Jepang. Sementara itu, para makhluk Shira kembali ke kandang. Ada yang kerja nge-burn foto, ada yang tiduran, ada yang hot spot-an.

Hari semakin sore. Sudah tidak ada lagi pelanggan. Saatnya bersantai ria sebelum pulang. Ada yang tertangkap kamera sedang “bebojoan”. Di saat nganggur ini, dihasilkan beberapa foto imbisil seperti di bawah ini.
Sekitar jam 4.40 pm, acara hari pertama selesai. Stand-stand lain pun sudah pada tutup. Tapi stand Shira baru resmi tutup sekitar jam 5.00 pm. Itu berarti saatnya pulang. Sebelum pulang, Shira meneriakkan yel-yel “Susu Gondrong”.

Begitulah cerita mengenai hari pertama stand “Shira Cosu in Corner” dan menjadi akhir bagian kedua dari tiga bagian postingan “Shira Cosu in Corner”.

Shira Cosu in Corner ~the preparation~

20081129-30, Shiratsuki membuka stand di acara Open StArtchitechture Dies Natalies JAFT Undip. Itung-itung nambah duit kas. Gimana sih ceritanya Shira selama masa persiapan sampe bisa dibilang sukses dengan stand ini? Berikut ceritanya yang dibagi menjadi tiga bagian dan ini bagian pertamanya bertajuk “the preparation” :
Shiratsuki saat ini tengah membutuhkan dana yang sangat besar untuk mempersiapkan project besar Shiratsuki. Oleh karena itulah, tercetuslah ide-ide untuk mencari duit buat nambah-nambah duit kas. Dan dalam pertemuan rutin tanggal 20081115 tercetus ide untuk bikin stand di acara Dies Natalies JAFT Undip. Stand cosplay tentunya. Malah awalnya gak cuman cosplay doing tapi juga mau ngejual makanan, minuman dsb, tapi karena ada aturan yang gak bolehin ada competitor jadinya cuman stand cosplay. Waktu itu langsung ngehubungin Nona alias Mbak Zu. Gayung pun bersambut, sore harinya Mbak Zu langsung dateng ke FPP nerangin seputar dies natalies itu. Langsung saja deal Shira mau buka stand. Untuk membuka stand Shira harus bayar Rp 200000 untuk dua hari. Pada pertemuan rutin berikutnya tanggal 20081122, dibahas lagi seputar proyek stand itu sekaligus pemantapan pembagian tugas dan segala macem kebutuhan. Konsep stand Shira yaitu nyewaiin kostum terus difoto dan pohon tanzaku kayak pas Tanabata. Kostum yang disewain berasal dari masing-masing member yang punya kostum dan beberapa kostum disewa dari Bakatsuki, Nekosawa [No Idea], dan Riin [Mochi].

Masa satu minggu setelah tanggal 22 menjadi masa yang sibuk. Demi kesuksesan proyek ini, Shira sampe bikin brosur buat promosi yang disebarin di masing-masing jurusan/universitas/sekolah para anggota Shira.]

Sempat ada masalah. Menurut rencana, barang-barang akan diangkut make pick-up nya Dango dan di-driver-i oleh mas-e Dango. Tapi ternyata mas-e tidak bisa. Akhirnya Meronpan meminta tolong seorang teman lama yang sebut saja bernama Sebeh a.k.a Susu a.k.a Beh Dokter buat nge-driver-i pick-up. Rencana berubah lagi, akhirnya diputusin gak pake pick-up tapi langsung pake mobilnya Susu. Susu pun setuju. Rabu, 20081126, Aihara bikin gentong Gaara di rumah Bulek/Teppan.

Kamis, 20081127, ada tech meet di JAFT. Yang mewakili Shira adalah Dango [yang dalam hal ini jadi Bos] dan Teppanyaki [selaku divisi jagal]. Sementara Dango dan Teppan tech meet, TMK + Bulek sibuk bikin hiasan buat stand [tepatnya bikin papan nama “Shiratsuki” dan papan “Irasshaimase!”]. Proses pembuatan hiasan dilakukan di “bengkel” kerja Shira di rumah Oden. Sekitar jam 05.00 pm, Dango dan Teppan dateng ke rumah Oden dan jelasin hasil tech meet tadi. Jadilah para “petinggi” Shira kumpul di rumah Oden. Setelah selesai bikin hiasan [kira-kira maghrib lah], para “petinggi” ini menggruduk rumah Nohara. Di rumah Nohara, numpang nge-print foto-foto buat hiasan papan Shira. Tinta printer Nohara yang baru diisi pun dirampok oleh para “petinggi” ini. Penggrudukan rumah Nohara berlangsung kira-kira sampe jam 07.30 pm.

Jum’at, 20081128 alias H-1. Di hari itu, persiapan dekorasi stand dilakukan. Kumpul dulu di kampus Sastra. Susu dan mobilnya pun dikerahkan. Rangkaian kegiatan hari Jum’at itu diawali dengan pemjemputan Dango, barang-barang, Tencha di rumah masing-masing. Mereka pun kemudian digiring ke kampus Sastra. Beberapa saat setelah sampai di Sastra, Susu malah kabur cukur bentar. Seperti biasa, budaya ngaret kumat. Katanya mau kumpul jam 01.00 pm dengan toleransi ngaret 15 menit, tapi nyatanya baru pada dateng sekitar jam 01.30 pm. Untung Susu masih cukur、kalo gak ditinggal. Akhirnya Susu kembali. Langsung berangkat menuju tempat pengambilan pohon bambu. Awalnya itu bambu mau dimasukkin ke mobil Susu tapi ternyata bambunya besar dan gak muat masuk mobil. Setelah dipotong beberapa kali dan diikat tali, Nohara disuruh bawa itu bambu dengan membonceng Udon. Rombongan pun berangkat. Formasi rombongan : Ramen-Tencha, Oden-Bulek, Udon-Nohara, Aihara [rombongan motor], Susu-Meronpan-Dango-Teppan [mobil].

Sesampainya di JAFT, ternyata yang sampai di sana duluan malah rombongan mobil dan Aihara yang berangkat terakhir. Yang rombongan motor yang lain malah makan dulu. Tentu saja hal ini sempat bikin emosi Meronpan. Tak berselang lama, rombongan motor pun tiba. Cah-cah Shira yang kuliah di atas pun datang. Barang-barang yang di mobil dikeluarkan. Langsung saja menuju ke lokasi stand buat nyiapin dekorasi. Hal pertama yang dilakukan adalah meletakkan barang-barang, nggelar tiker/karpet, terus ngidupin laptop, merias papan, lalu masang pohon bambu.
Dan di tengah kesibukan mendekor, masih sempat juga foto-foto imbisil yang nunjukkin Shira itu eksis narsis.
Sore harinya sekitar saat surup, Oden, Yakiniku, Ebifurai, dan Sukimin pergi ke rumah Yakiniku ngambil rafia, tiker, cari pilox, beli pita dll. Mereka pergi lama banget. Karena belum ada raffia jadi para makhluk yang ada di stand gak bisa nglakuin apa-apa. Maghrib pun menjelang. Beberapa makhluk pulang karena berbagai alasan. Tinggal menyisakan beberapa orang di stand. Empat makhluk tadi pun kembali, dua makhluk pergi. Dua makhluk itu adalah Dango dan Aihara yang pergi cari ganjelan perut. Rafia ada, langsung saja masang segala macem property seperti papan “Shiratsuki” dan “Irasshaimase”, teruteru bouzu, fitting room dll.
Dango dan Aihara pun kembali sambil bawa kue Bandung, lumayan nggo ngganjel weteng. Tapi, dua makhluk itu pergi lagi mau nyari pilox. Akhirnya yang masih bertahan tinggal Meronpan, Oden, Bulek, Teppan, Udon, Yakiniku, dan Sukiyaki. Karena pada capek, tiduran di stand sambil nunggu dua makhluk yang pergi tadi atau lebih tepatnya nunggu helm yang dipinjem Dango. Walau dalam suasana lelah, masih sempet saja menghasilkan foto imbisil.
Ditunggu lama, kedua makhluk tadi tidak kunjung kembali. Tiba-tiba saja, Sukimin berkata kalau di kosnya ada helm. Weleh, ngapa ra ngomong ket mau? Yakiniku pulang, Ebifurai datang. Ada kabar dari Dango yang nyuruh para makhluk penjaga stand ini untuk ketemu di gapura Undip. Para makhluk ini pun take off, Ebifurai ditinggal. Tapi sebelumnya ngambil helm dulu di kos Sukimin. Abis ntu baru ketemu Dango dan Aihara. Setelah ketemu langsung take off lagi ke rumah Bulek/Teppan alias turun gunung. Saat itu jarum jam telah menunjuk angka 09.30 pm. Maksudnya sih, di rumah Bulek/Teppan mau ngambil gentong-gentongan Gaara, tapi gak jadi. Malah ngobrol-ngobrol sebentar di depan rumah. Ngebak-ngebak’i dalan. Akhirnya sekitar pukul 10 pm, para makhluk kembali berpencar ke rumah masing-masing, tapi ada yang kembali ke kampus arsitek.

Begitulah cerita mengenai persiapan stand “Shira Cosu in Corner” dan menjadi akhir bagian pertama dari tiga bagian postingan “Shira Cosu in Corner”.

20081206

the 27th of DECEMBER

Ada pertemuan besar di hari sabtu, 27 Des 2008. Pertemuan itu ga ada hubungannya sama lirik lagu di bawah ini :

"Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu"

"Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah tanpa lelah
sampai engkau meraihnya"

Mau tau acaranya?? Tunggu tanggal 27 Desember 2008 !!!!

(ga usah klik baca selengkapnya)