About Us

My photo
Shiratsuki merupakan sebuah tim cosplay asal Semarang yang beranggotakan makhluk-makhluk aneh.

20090105

Shiraranger the Outbound

20081228, Shiratsuki ngadain acara outbound di Tirtoarum, Kendal. Nggak semua Shiraranger ikut. Outbound ini cuman diikuti 13 Shiraranger. Ketigabelas Shiraranger yang ikut yaitu Meronpan, Ramen, Baginda, Oden, Gadjah, Nohara, Aihara, Sukimin, Bulek, Aoki, Takoyaki, Tencha, dan Katsutori.
Ide buat ngadain outbound sebenernya tercetus berkat ide dari Dimy. Menurut rencana awal, outbound akan diadain di Umbul Sidomukti. Tapi, setelah melalui berbagai pertimbangan akhirnya diputuskan outbound di Tirtoarum, Kendal. Jum’at, 20081226, Oden dan Bulek survey dulu ke Kendal. Setelah disurvei, diketahui biaya buat outbound sebesar Rp 45000. Sabtu, 20081227, saat acara kaleidoskop Shiratsuki, diputuskan yang ikut outbound 14 orang. Dimy yang ngasih ide malah gak ikut. Pada hari itu juga dibahas masalah transportasi. Selain make motor juga make mobilnya Nohara dengan Gadjah sebagai driver.

Malam harinya sekitar jam 9an pm, mendadak muncul masalah yang dapat mengancam kelangsungan acara outbound. Gadjah meng-sms Meronpan, ngabarin kalo dia gak dibolehin ikut outbound ama ortunya karena akan diajak pergi e sebuah tempat yang dirahasiakan oleh ortunya. Tentu saja hal ini membuat panik. Pagi harinya sekitar jam 4 am, Meronpan meng-sms semua makhluk yang ikut outbound minta bantuan saran mengenai masalah Gadjah. Kalo misal Gadjah gak ikut siapa yang mau men-driver-i mobil? Terus pada mau diangkut pake apa? Tiba-tiba saja si Dango ngabari kalo dia gak bisa ikut karena harus jaga rumah. Berarti kontestan berkurang lagi. Akhirnya gelombang nestapa pun sirna. Gadjah memberi sebuah kabar gembira yang menyatakan kalo dia akhirnya bisa ikut outbound. Masalah pun berakhir dan kembali ke rencana semula.

Menurut perjanjian awal, kumpul di rumah Nohara sekitar jam 6 atau 6.30 am. Tapi pada akhirnya agak ngaret dikit, yah walau gak ngaret-ngaret banget, masih bisa ditolerir. Setelah ke-13 Shiraranger berkumpul di rumah Nohara, langsung berangkat. Berikut formasi keberangkatan : Ramen-Tencha, Oden-Bulek, Baginda-Aoki, Aihara-Sukimin [motor], Gadjah-Meronpan-Nohara-Takoyaki-Katsutori-barang bawaan [mobil].

Di perjalanan rombongan mobil sempat bertemu dengan kebo berkepala dua.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, tiba juga di Tirtoarum, Kendal. Abis nurunin barang-barang, langsung saja foto-foto dulu.Bulek, sebagai negosiator, langsung melakukan negosiasi dengan pihak Tirtoarum. Negosiasi terutama buat masalah makan siangnya Sukimin yang mengaku sebagai vegetarian. Negosiasi akhirnya beres. Langsung saja menuju tempat peristirahatan di Gubug D. Di sana istirahat sebentar sambil sebagian ada yang ganti baju. Saat dilakukan penggeledahan tasnya Takoyaki, diketahui kalo Takoyaki menggunakan *&* K***.
Semua sudah siap, HP-dompet sudah dititipkan ke tasnya Takoyaki, langsung saja menuju arena permainan “Ayun Berantai”. Sebelum memulai permainan, dilakukan undian buat nentuin siapa yang main duluan. Awalnya undian dilakukan dengan “pit galipit gunung gapit kecepit”, tapi kemudian diganti menjadi “hom pimpa alaiom gambreng.” Baginda sempat melakukan kecurangan dengan membalik tangan secara cepat. Berdasar hasil hompimpa yang dilanjutkan pingsut, Aoki berhak menjadi yang pertama yang mencoba permainan. Tapi ternyata Aoki gak berani mencoba permainan pertama yang berupa berjalan di atas bambu sambil melatih keseimbangan. Akhirnya karena Aoki gak berani, Katsutori yang mencoba pertama. Hasilnya, jatuh sambil lebai karena yuyu.
Giliran berikutnya adalah Meronpan, Tencha, Sukimin, Baginda, yang semuanya berakhir dengan basah kuyup. Yang paling imbisil adalah saat Baginda jatuh. Padahal Baginda duduk terus disenggol Sukimin dikit jatuh. Saat jatuh pun masih sempet pegangan bambu. Rumangsane nek cekelan isa mbalik. Tencha secara imbisil melepas kedua tangan Baginda dari bambu dan hasilnya jatuh ke air.Beberapa makhluk yang mencoba setelah itu pun tetap gagal. Dan di antara kegagalan-kegagalan, ada adegan imbisil saat Ramen gagal. Baru beberapa langkah, Ramen dirubung tawon. Setelah itu semua tampak lancer dan sepertinya bakal sukses. Tapi saat hendak finish, Ramen menceburkan diri dengan melompat seperti di kolam renang. Alhasil, seluruh tubuh basah kuyup.Sukimin menjadi orang pertama yang sukses melewati rintangan pertama dan langsung lanjut ke permainan selanjutnya.
Saat melalui permainan kedua, Sukimin masih sempat-sempatnya berpose agar nampak eksis narsis.Sukimin sukses, Nohara berusaha mengikuti jejak Sukimin. Di luar dugaan, Nohara dalam sekali coba langsung sukses melewati rintangan pertama. Nohara pun juga berusaha menaklukkan rintangan berikutnya. Semua ilmu yang ada di game dipraktekkan olehnya. Ternyata Nohara memiliki bakat terpendam sebagai petualang.
Kembali adegan imbisil terjadi. Saat Nohara sukses melewati permainan kedua, Ramen ndorong Nohara dan didorong lagi oleh Sukimin sehingga Ramen dan Nohara sama-sama kecemplung. Karepe njorokke malah melu dijorokke. Di sisi lain, Tencha malah ikut-ikutan nyemplung. Abis ntu, efek keberhasilan Sukimin dan Nohara menular kepada Tencha, Meronpan, dan Ramen.

Karena dirasa nggak akan selesai-selesai, langsung saja pindah ke permainan selanjutnya yaitu flying fox. Cewek-cewek dipersilaken terlebih dulu. Setelah itu barulah para lanangan yang memainkan flying fox.

Takoyaki mendadak magnya kumat dan hanya terdiam sebelum akhirnya menitikkan air mata. Diketahui kalo Takoyaki belum makan dari malam. Akhirnya Takoyaki diantar Bulek makan. Jatah flying fox-nya pun diambil Sukimin.

Semua sudah mainan flying fox, sambil menunggu Bulek dan Takoyaki, para Shiraranger ini ngobrol-ngobrol dulu. Malah dapet ide bagus buat cabaret HVP3. Apa itu ide bagusnya? Rahasia, tunggu saja pas HVP3. Karena tak kunjung kembali, parani wae. Kembali ke Gubug D. Di gubug, Takoyaki ditemani Bulek [terkesan seperti ibu dan anak] sedang makan nasi goreng sea food yang akhirnya gak abis dimakan. Nasi goreng itu malah jadi lahan perebutan bagi PAM [Pasukan Anti Mubazir].Abis ntu, istirahat dulu sambil foto-foto dulu sebelum lanjut ke permainan selanjutnya.Istirahat dirasa cukup, langsung menuju ke arena mendayung. Mari kembali berbasah-basah ria. Sebenarnya, kami, karena tidak menggunakan yang paket, tidak boleh main perahu jerigen. Tapi setelah dinego, boleh main perahu jerigen. Ternyata jumlah plampung kurang, sehingga Ramen, Gadjah, Baginda, dan Oden tidak kebagian plampung. Oden akhirnya mengundurkan diri dari permainan ini. Berarti tinggal 11 orang. Perahu yang tersedia ada tiga, dan tiap perahu max menampung empat orang. Jadi Shiraranger dibagi jadi tiga grup dan dilombakan. Pembagian grup dengan cara diundi lewat hom pimpa. Berikut hasilnya :

  • Grup A : Bulek, Aoki, Gadjah, dan Nohara
  • Grup B : Tencha, Katsutori, Ramen, dan Sukimin
  • Grup C : Meronpan, Aihara, dan Baginda

Sebelum terjun ke air, berdoa bersama dulu dan kemudian foto dulu baru terjun ke air.

Ada adegan imbisil dilakukan oleh Grup C. Yang lain sudah berada dalam posisi yang benar, grup ini malah muter-muter ra jelas. Setelah posisi Grup C kembali benar, barulah balapan dimulai. Baru start, Nohara dan Sukimin malah surung-surungan gak jelas pake dayung. Grup C kembali imbisil. Grup A dan B sudah melesat jauh, grup ini malah kembali muter-muter ra jelas di pinggiran. Grup B tampak memimpin di depan. Grup C akhirnya bisa menemukan irama permainan setelah terseok-seok di awal. Saat akan finish, Grup B sepertinya menemui masalah dan malah berhenti di bawah jembatan. Grup A dan C pun langsung bersemangat mengejar Grup B. Pada akhirnya gak jelas siapa yang menang karena Grup A dan B saling mengklaim kemenangan. Malah mainan ciprat-cipratan air. Lalu malah lanjut lap berikutnya dengan arah yang berkebalikan. Di lap ke-2 ini, Grup C berhasil memimpin. Abis ntu, tiap grup difoto dan lalu foto bersama.Lelah bermain perahu-perahunan, kembali ke gubug dan menanti datangnya makan siang. Hidangan makan siang pun datang. Hidangan berupa nasi putih dengan lauk ayam baker beserta lalapan dan sambelnya dengan minum es teh. Khusus untuk Sukimin, karena mengaku sebagai vegetarian, dipesankan mendoan. Itadakima~su!!
Gochiso sama deshita!! Makan siang selesai. Wareg. Istirahat bentar biar mlorot. Istirahat dirasa cukup, rencananya mau langsung berkubang di lumpur. Tapi, pas sampai di kolam lumpur, gak ada petugas dari pihak Tirtoarum yang mengurusi masalah lumpur. Nunggu dulu. Aihara dan Sukimin malah sempat berpose mesra.Si Tencha malah kesusuben. Ngurusin masalah susuben dulu. Dipikirkanlah cara pertolongan pertama untuk mengeluarkan susuben itu. Dibawalah Tencha dengan diarak para Shiraranger ke kantor Tirtoarum mencari pertolongan pertama. Tencha akan dioperasi make emblem Shira milik Meronpan. Awalnya yang mau ngoperasi si Ramen, tapi kemudian bapak’e yang di kantor yang ngoperasi susuben.Operasi pun berjalan lancar. Susuben berhasil diambil dari telapak kaki si Tencha. Selesai operasi, Tencha sempet foto dengan bapak’e.Masalah susuben selesai. Langsung menuju kembali ke kolam lumpur. Kali ini sudah ada yang ngurusin yaitu seorang bapak-bapak.

Gak semua Shiraranger mau berkubang di dalam lumpur apalagi mau bernafas dalam lumpur [lha po judul film?]. Yang gak ikut yaitu Nohara, Gadjah, dan Takoyaki. Sebelum berkubang, dibagi dulu dua grup yang kembali diundi dengan hom pimpa. Berikut hasilnya :

  • Grup A : Oden, Aihara, Aoki, Baginda, dan Meronpan
  • Grup B : Sukimin, Katsutori, Bulek, Tencha, dan Ramen
Saat pertama menginjakkan kaki di lumpur, terasa sangat berat. Kaki sulit digerakkan, jadi susah buat jalan. Pertama-tama, bermain tarik tambang dulu. Dalam percobaan pertama, Grup A suskes mengalahkan Grup B dalam sekali hempasan. Ramen tampak sangat berlebihan pas jatuh sampe kejlungup.Grup B merasa tidak terima dengan kekalahan itu. Nganggep kalo kekuatan gak imbang. Akhirnya terjadilah substitution. Aihara dan Katsutori berpindah tempat. Dengan perubahan komposisi, babak kedua berlangsung secara berimbang. Dibutuhkan perjuangan keras. Tapi akhirnya lagi-lagi Grup A sukses mengalahkan Grup B.Dianggap kurang seru, ganti ke permainan polo lumpur yang lebih menantang. Formasi tim masih sama dengan yang tarik tambang part 2. Karena bingung dalam memilih kata-kata untuk menceritakan jalannya pertandingan polo lumpur, maka tanpa banyak kata-kata berikut cukup ditampilkan foto-fotonya.Itulah tadi foto-foto menarik yang terjadi di babak pertama. Karena pada capek, istirahat dulu. Si Gadjah disuruh beli minuman. Ngelak tur kesel ndez! Pas istirahat beberapa ada yang grujukan air dulu bersihin badan. Tapi ada juga sepasang makhluk yang malah bebojoan di dalam lumpur.Sebenarnya ada foto-foto single bos Mero waktu istirahat. Fotone apik banget, tapi aku ga brani nampilin di blog ini, takut di DO,, ampun bos !!!

Istirahat dirasa cukup, babak kedua dimulai dengan pertukaran tempat. Lagi-lagi karena bingung milih kata-kata, untuk babak kedua juga hanya akan ditampilkan foto-foto yang dirasa menarik.Berhubung udah pada capek, babak kedua polo lumpur diakhiri dengan skor yang entah gak tau berapa pokoke akeh banget. Para pemain polo lumpur amatiran ini lalu foto bersama dulu.It’s time for grujugan!! Di saat grujugan, si Gadjah sepertinya kurang kerjaan ngambil foto-foto adegan kamar mandi. Sungguh imbisil!!Grujugan selesai, masih dalam keadaan basah sempat foto lagi dengan pose fusion. Malah ada foto pasangan yuri.Abis ntu, kembali lagi ke arena ayun berantai. Sepertinya masih pada penasaran, terutama Bulek. Bulek akhirnya sukses menaklukkan tiga dari empat permainan ayun berantai. Yang tampak mencoba lagi ayun berantai selain Bulek yaitu Tencha dan Katsutori. Katsutori malah sempet jatuh dan tangannya terluka dan diobati oleh bapak’e yang tadi.
Yang lain mah cuman duduk-duduk dan ada yang ngobrol-ngobrol gak jelas. Si Gadjah malah nyidam pace.

Hari semakin sore, ayun berantai pun harus diakhiri. Abis ntu, mandi setelah tadi cuman grujugan. Abis mandi kembali ke gubug, istirahat sambil ngobrol-ngobrol, minum es teh dan pembagian B*** B***. Rombongan mobil melakukan penggelapan B*** B***. Tirtoarum sudah mau tutup. Saatnya untuk take off. Sebelum take off meninggalkan tempat, sholat jamak dulu. Selesai sholat, menuju parkiran dan foto-foto dulu.Foto-foto selesai, langsung take off balik ke Semarang. Tapi ternyata motornya Ramen mengalami masalah pada ban. Tencha ditransfer ke mobil H 46 ** warna biru. Sementara Ramen ngurus ban, yang lain meluncur ke rumah Nohara. Saat proses penggantian ban, Ramen sempat nanya rute ke Semarang, tapi ditolak mentah2 sama bos Mero. Kata bos Mero, dia bersama rombongan akan menjemput Ramen di tempat ganti ban. oooohhhh, sungguh menyentuh, beginilah contoh persahabatan di Shiratsuki. Kita berangkat bareng, pulang juga bareng.

Akhirnya ke tukang tambal ban dulu. John dan Bulek sempat kembali ke Tirtoarum, walaupun pada akhirnya ikut ke tempat ganti ban. Motor beres langsung melesat ke Semarang menuju rumah Nohara. Di tengah jalan, Ramen sempat menyalip mobil H 46 ** warna biru. Merasa tidak terima, sang sopir, Gadjah, langsung tancap gas menyalip motor Ramen. Ramen juga tidak terima, akhirnya terjadi adu kecepatan di jalan nan sepi. Spidometer Ramen menunjukkan angka 98, dan itu sudah maksimal. Sang sopir mobil merasa senang, dia pun tancap gas menyalip motor Ramen.

Sempat ada masalah saat pengisian BBM. Bagasi motor Tepanyaki ga bisa dibuka, Ramen pun turun tangan. Akhirnya masalah selesai, kita semua kembali ke rumah Nohara dengan selamat. Alhamdulillah.

Berakhir sudah seluruh rangkaian acara outbound ini. Sungguh menyenangkan! Tapi sepertinya bakal lebih menyenangkan kalo semua Shiraranger bisa ikut outbound. Semoga saja Shira bisa ngadain outbound lagi dan semua Shiraranger bisa ikut. Amin.

2 comments:

  1. heeeeeeee...!!!!

    opo iki,,ono gambre aku lagi wudo,,,

    ah hentai men ki

    ReplyDelete
  2. @suki : haha, hentai yo ben, aku seneng og,,

    ReplyDelete

!!! NO SPAM !!!